Wednesday, 6 February 2013

PERBEDAAN JEPANG DENGAN INDONESIA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Perbedaan Jepang dengan Indonesia Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan


Hampir semua orang suka kebersihan bahkan sangat mendambakan kebersihan lingkungan dimana mereka hidup menetap, tinggal sementara, ataupun sekedar untuk datang
berkunjung dua atau tigahari. Lingkungan yang kotor dan tidak terpelihara tidak pernah menjadi tempat yang ingin di kunjungi orang untuk keduakalinya, kalau tidak dalam keadaan terpaksa.
Budaya adalah kristalisasi nilai dan pola hidup yang dianut suatu komunitas. Budaya tiap komunitas tumbuh dan berkembang secara unik, karena perbedaan pola hidup komunitas itu. Perbandingan budaya Jepang dan Indonesia berarti mencari nilai-nilai kesamaan dan perbedaan antara bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. Dengan mengenali persamaan dan perbedaan kedua budaya itu, kita akan semakin dapat memahami keanekaragaman pola hidup yang ada, yang akan bermanfaat saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak yang berasal dari  budaya atau kebiasaan yang berbeda.Kesulitan utama dalam membuat perbandingan budaya antara Indonesia dan Jepang disebabkan perbedaan karakteristik kedua bangsa tersebut. Bangsa Jepang relatif homogen, dan hanya memiliki sekitar 15 bahasa (tidak berarti 15 suku bangsa, karena termasuk didalamnya sign language untuk tuna rungu), dan telah memiliki sejarah yang jauh lebih panjang, sehingga nilai-nilai budaya itu lebih mengkristal. Adapun bangsa Indonesia berciri heterogen, multi etnik, memiliki lebih dari 700 bahasa, sehingga tidak mudah untuk mencari serpih-serpih budaya yang mewakili Indonesia secara nasional. Perlu dipisahkan nilai-nilai mana yang diterima secara nasional di Indonesia, dan mana yang merupakan karakter yang unik disalah satu suku. Bahasan dalam hal ini mengenai perbandingan budaya Indonesia dan Jepang dari segi-segi cara menjaga kebersihan lingkungan. Di seluruh pelosok negri Jepang terkenak dengan negara maju dengan penduduk yang sangat padat dan lingkungan dengan penuh gedung dan sedikit pohon, sungai-sungai yang tercemar oleh limbah pabrik, udara yang penuh asap karena pencemaran udara, suara bising karena suara mesin. Namu semua pemikiran luar itu sangat salah, karena Jepang adalah sebuah negara yang penuh disiplin dan sangat  menghargai lingkungan hidup, sungai sungai yang jernih, udara yang bersih, lingkungan yang tertata rapi tanpa sampah. Pengertian lingkungan bersih adalah lingkungan yang terbebas dari sampah
berserakan di jalan, selokan, ruang terbuka umum. lingkungan mempunyai
toilet umum bersih, sebanding dengan jumlah warga dan pengunjungnya.
Sedangkan warga masarakatnya diharapkan bisa mengubah paradigma sampah
dibuang [dioper-oper] menjadi sampah ditangani bersama, sehingga dengan
jumlah petugas kebersihan yang terbatas, namun bertanggungjawab kota tetap
tampil bersih. Dengan begitu, warga dan pengunjung kota merasa nyaman,
Dimulai dengan tumbuhnya berbagai penyakit – penyakit baru di dunia terutama mengenai lingkungan. Maka dari itu
Adapun cara – cara orang jepang dalam menghargai sutu  kebersihan lingkungan yang sangat berbeda sekali dengan Indonesia,Orang – orang jepang dalam menjaga lingkunganya tetap bersih banyak upaya yang dilakukan agar lingkunganya tidak tercemar dan terkotori dengan sampah,limbah atau pun dengan gas – gas pabrik. Ada pun upaya yang sangat cocok ditiru orang Indonesia,yaitu dengan cara:
1.      Di jepang tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan, karena kedisiplinan yang luar biasa, menjadikan ketaatan terhadap aturan begitu hebat, tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan. Sebagai contoh kecil, ketika seorang perokok berjalan-jalan ditaman mereka membawa asbak dikantong mereka untuk membuang debu rokok dan puntung rokok mereka, yang didesain khusus, yang nantinya bila ketemu tempat sampah akan bisa mereka buang pada tempat sampah. Itu adalah sebuah contoh kecil yang sangat luar biasa, menghargai detail kecil dalam penghargaan terhadap lingkungan.
2.      Perusahaan dan Industri dengan AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan) yang ketat di jepang ada sebuah perusahaan yang cukup besar yang , karyawannya 700 orang, luasnya hampir 4 hektar. Disebelah perusahaan itu mengalir Sungai kecil, dimana Air sisa pengolahan diperusahaan itu dibuang ke situ setelah melalui proses pengolahan limbah. Sungai kecil itu begitu jernih, ikan-ikan sebesar paha orang dewasa berenang dan kelihatan dengan begitu jelas karena kejernihannya. Saya memasuki perusahaan itu, didalamnya suara sangat bising, sehingga siapa saja yang masuk diwajibkan untuk memakai penutup telinga, tetapi begitu keluar, suara bising itu hilang, perumahan didekan perusahaan itupun sama sekali tidak terganggu. Cerobong asap dibuat sangat tinggi dengan gas buang yang sangat kecil.
3.      Hutan yang terjaga,hutan - hutan begitu tak terjamah, begitu lebat, sementara hutan itu bersebelahan langsung dengan sebuah daerah padat penuh sesak populasi manusia. Aturan tentang ijin mendirikan bangunan, aturan tentang lingkungan dan hutan begitu ketat dilaksanakan dan sangat  dipatuhi orang – orang Jepang.
4.      Aturan gas buang kendaraan bermotor yang dilaksanakan dengan ketat, ,mobil-mobil dan kendaraan yang tidak lolos uji emisi tidak diijinkan berjalan, bahkan hampir tidak ada mobil solar yang diijinkan berjalan karena tidak ada yang lolos uji emisi, bandingkan dengan Indonesia, bagaimana Metro Mini, Truk-truk yang katanya sudah lolos KIR di dinas perhubungan mengeluarkan asab tebal yang menyesakkan dada, membuat jalan jadi gelap hitam oleh polusi.
5.      Pembagian jenis sampah dan penjadwalan pembuangan sampah juga ada pembagian detail tentang sampah, secara umum sampah dibagi menjadi 2 yaitu sampah yang bisa dibakar dan tidak bisa dibakar, tetapi ada pembagian khusus lain, misalnya sampah elektronik, sampah bahan-bahan berbahaya (korek gas, batu baterai, silet) botol plastik, gelas, botol aluminium dll. dan pelaksanaan nya begitu dipatuhi oleh masyarakat. belum lagi penjadwalan dalam pembuangan sampah, misal hari selasa dan jumat untuk sampah elektroik.

Tuesday, 5 February 2013

KEBERSIHAN DI KOTA TOKYO

KEBERSIHAN DI KOTA TOKYO
Bagi yang pertama kali datang ke Tokyo, mungkin akan terheran-heran seraya terkagum-kagum. Bukan hanya karena Tokyo merupakan kota megapolitan yang dipenuhi gedung-gedung yang tersusun rapih, melainkan juga karena kebersihan dan keindahan kota yang senantiasa terjaga. Ketika seseorang berjalan menyusuri sudut-sudut kota, pastilah tidak mudah untuk bisa menemukan sampah. Meski di Tokyo tidak pernah ada tulisan “Dilarang Buang Sampah disini!” sebagaimana yang sering ditemui di Jakarta atau kota-kota lainnya di Indonesia. Meskipun di setiap sudut kota sudah terlihat bersih, di negeri Jepang, secara umum selalu dikampanyekan slogan Utsukushi kuni (Negara Jepang yang cantik). Kebersihan memang menjadi ciri utama Jepang, yang rasanya sulit di jumpai di negara lain. Meski tidak ada penghargaan semacam Kalpataru seperti yang setiap tahun diberikan pemerintah Indonesia terhadap kota terbersih di Nusantara, masyarakat Jepang tetap memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan. Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut mendorong masyarakat Jepang untuk tidak buang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.
Secara umum kota-kota di Jepang sangat bersih. Bukan hanya di sepanjang jalan utama, namun lebih jauh ke dalam, digang-gang kecil bahkan di sepanjang daerah aliran sungai termasuk juga didalamnya. Walaupun bersih yang dimaksud masih harus diberi tanda kutip, karena air sungainya berwarna kehijauan terlihat sedikit aneh, namun aneka macam sampah, terutama sampah-sampah plastik hampir tidak terlihat. Sungai di beberapa tempat di pusat kota ada yang dijadikan sebagai tempat wisata. Kalau sungainya kotor dan bau, tentu tidak ada orang yang mau datang.
Pemerintah Jepang sendiri memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri. Masyarakat diberikan arahan mengenai bagaimana mereka seharusnya menangani sampah baik di rumah maupun di lingkungan disekitarnya. Salah satu cara pengelolaan sampah yang diterapkan misalnya dilakukannya pemisahan jenis-jenis sampah yang dimulai dari rumah.
Pemisahan dan pengelompokan sampah di setiap kota di Jepang berbeda-beda meskipun secara umum sama. Misalnya di kota Toyohashi, pemerintahnya membagi tujuh kategori sampah rumah tangga yang mesti dipisahkan sendiri-sendiri oleh warga kota sebelum diletakkan/dibuang ke tempat yang ditentukan pada hari yang dijadwalkan. Ketujuh itu yakni: 1) Moyasu Gomi atau Sampah yang dapat dibakar (Burnable Waste), 2) Umeru Gomi atau Sampah urug (Land-fill Waste), 3) Purasutikku Gomi atau Sampah plastik (Plastic Waste), 4) Kowasu Gomi atau Sampah yang dapat dihancurkan/diremukkan (Crushable Waste), 5) Yuugai Gomi atau Sampah yang beresiko/berbahaya (Hazardous Waste), 6) Shigen Gomi atau Sampah yang dapat didaur ulang (Recyclable Waste) dan 7) Okina Gomi atau Sampah besar (Bulky Waste).
Di kota Tokyo sendiri sampah dipisahkan dalam empat kelompok, yaitu 1) Combustible Waste (sampah yang dapat dibakar), 2) Non-Combustible Waste (sampah yang tak dapat dibakar) seperti plastic, steoroform, sampah kaca atau beling, dan lain-lain, 3) Recyclable Items (sampah yang dapat didaur ulang) seperti Koran dan majalah, botol-botol plastik, kotak kardus, dan lain-lain, dan 4) Large-size Waste (sampah berukuran besar) yaitu sampah yang beukuran lebih dari 30 cm, seperti meja, kursi, lemari, dan lain-lainnya. Untuk sampah elektronik seperti televisi, kulkas, mesin cuci, komputer dan lain-lain harus dikembalikan ke toko dimana barang tersebut dibeli.
Di kota yang penduduknya sangat padat ini, limbah rumah tangga yang berbentuk cairan tidak bisa dialirkan ke dalam got begitu saja, namun semuanya harus tersambung ke pipa milik pemerintah. Tokyo terkenal dengan sistem transportasi umum bawah tanahnya atau yang biasa disebut Subway. Bayangkan saja kalau seandainya semua warga bisa menggali dan membuat lubang kamar mandinya sendiri, stasiun dan jalur kereta api yang letaknya dibawah tanah tentu bisa bau bahkan bangunan bisa jebol kebawah. Membuat bangunan rumah atau gedung di sini juga cendrung membutuhkan waktu lama, hanya untuk urusan bawah tanah seperti pipa air, limbah dll.
Selain adanya pemisahan, masyarakat juga tidak bisa membuang sampah pada sembarang waktu. Setiap jenis sampah hanya boleh dibuang pada waktu yang telah ditentukan. Orang disini menyebutnya hari membuang sampah, dimana tiap jenis sampah akan dikumpulkan oleh petugas kebersihan kota pada hari yang berbeda. Untuk sampah yang dapat dibakar, petugas kebersihan kota akan mengambilnya dua kali setiap minggunya, dengan hari yang berbeda untuk setiap kecamatan dan keluarahan. Sampah yang tidak dapat dibakar dan sampah yang dapat didaur ulang diangkut seminggu sekali. Sementara untuk sampah berukuran besar, seorang yang akan membuang sampah harus memesan terlebih dulu ke dinas kebersihan dan biasanya akan dikenakan biaya transport dan biaya pembuangan.
Masyarakat Jepang tentu saja tidak mengenal konsep “kebersihan sebagian dari pada iman” sebagaimana yang ada di negeri-negeri Muslim. Namun semangat dan disiplin mereka dalam menjaga kebersihan sama sekali tidak diragukan. Di negeri-negeri muslim seperti Indonesia, tumpukan sampah yang menggunung dipinggir jalan sangat mudah ditemukan, bahkan dikota sebesar Jakarta. Bandara Internasional di Dubai terkenal paling mewah, tapi juga sekaligus terkenal jorok dan kotor. Bagi mereka yang pernah pergi haji pasti menemukan pemandangan yang sama sekali jauh dari semangat menjaga kebersihan. Sampah tidak hanya menumpuk di Musdhalifah, tapi juga berserakan disepanjang jalan dari Masjidil haram ke Mina.(Mukhamad Najib, Tokyo Jepang)

BELAJAR MENGOLAH SAMPAH DARI NEGARA JEPANG

rubbishSedikit berbagi pengalaman ketika berada di negeri orang, tepatnya negeri matahari terbit, Jepang. Beberapa bulan yang lalu saya berkesempatan pergi ke Jepang untuk bertemu dengan kakak yang sedang melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Kobe. Jepang sudah terkenal dengan sikap disiplin dan etos kerjanya sehingga menjadi sebuah negara yang maju seperti sekarang ini. Hal ini memang terbukti ketika saya menginjakkan kaki pertama kali hingga angkat kaki dari negeri ini. Semua hal mulai dari hal kecil seperti membuang sampah hingga hal yang besar seperti manjemen transportasi sangatlah teratur dan semua orang harus mengikuti aturan yang ada jika ingin bertahan hidup disana.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi mengenai pengelolaan sampah di Negara Sakura ini. Kebersihan dari sampah sepertinya prioritas nomer satu oleh pemerintah Jepang. Terlihat dari setiap sudut baik kota maupun desa bebas dari sampah. Peran aktif dari masyarakat jepang juga turut membantu menyukseskan program pemerintah untuk mengurangi sampah di Negara tersebut. Kedisplinan masyarakat jepang terlihat ketika saya secara tidak sengaja membuang sampah di sebuah taman, bukannya merasa jijik atau malu, salah seorang perempuan Jepang mengambil sampah tersebut dan membuangkannya ke tempat sampah yang sesuai.
DSC_0818
Petugas Sampah di Jepang
Ketika menginap di apartemen dimana kakakku tinggal, saya diajari bagaimana mengelompokkan sampah-sampah sesuai dengan sifatnya. Secara prinsip sampah dibagi dalam empat jenis, yaitu sampah mudah terbakar (combustible), sampah sulit terbakar (non-combustible), sampah daur ulang (recycle) dan sampah ukuran besar. Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan sesuai dengan jenisnya dimasukkan ke dalam satu kantong plastik besar lalu diletakkan di tempat penampungan sementara untuk diambil oleh petugas sampah.
Namun ada hal yang cukup unik dalam sistem pembuangan sampah di Negara jepang. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan sesuai jenisnya tidak bisa langsung diangkut begitu saja oleh petugas sampah. Mereka akan mengambil plastik sampah yang tepat jenisnya dan sesuai jadwalnya. Sebagai contoh, hari senin merupakan jadwal untuk membuang sampah mudah terbakar di tempat penampungan sementara, maka petugas sampah hanya akan mengangkut kelompok sampah mudah terbakar saja.
Lalu apa konsekuensinya jika membuang sampah sesuai kelompoknya dan jadwalnya. Petugas sampah tidak akan mengangkut sampah tersebut dan akhirnya
DSC_0083
Tempat Penampungan Sampah Sementara
akan menimbulkan bau yang tidak sedap ke lingkungan sekitar. Hal memalukan yang akan terjadi adalah masyarakat sekitar akan mencap orang tersebut sebagai orang yang tidak peduli lingkungan, tidak disiplin dan akan dikucilkan oleh penduduk sekitar.
Sebenarnya hal yang lebih serius daripada sekedar dikucilkan jika tidak terbiasa membuang sampah sesuai kelompoknya. Mengutip dari blog Junarto Hendrawan, lahan tanah di dunia kini sudah hampir mencapai puncak kapasitasnya. Sampah yang menimbun dipermukaan tanah akan mengakibatkan kontaminasi pada resapan air tanah, yang pada akhirnya dapat meracuni kehidupan dan mengkontaminasi air tanah . Sementara itu, cara pengelolaan sampah dengan membakar secara tradisional dapat meningkatkan jumlah karbon monoksida dan gas karsinogen (penyebab kanker) yang akan mengotori atmosfer, disamping itu tidak semua sampah dapat didaur ulang oleh tanah. Oleh karena itu upaya pemisahan sampah perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup umat manusia.

BINTIK PADA MATAHARI

Foto bintik mahatari pada tanggal 2004-06-22
Bintik Matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya konveksi, membentuk daerah bersuhu lebih dingin. Bintik-bintik ini bisa terlihat dari bumi tanpa bantuan teleskop. Meski bersuhu sekitar 4000-5000K, perbedaan dengan materi sekelilingnya yang berkisar sekitar 5800K mengakibatkan daerah ini tampak secara jelas sebagai noda-noda hitam karena intensitas sebuah benda hitam yang dipanasi adalah sama dengan T (temperatur) berpangkat empat. Jika sebuah bintik Matahari diisolir dari fotosfer sekelilingnya ia akan tampak lebih cemerlang dari loncatan bunga api listrik.
Titik minimum dari siklus bintik Matahari sebelas tahunan mungkin telah terlanjut pada pertengahan kedua tahun 2008, tetapi karena tidak adanya aktivitas bintik-bintik hitam, titik minimal siklus mungkin akan berlangsung ke tahun 2009.[1] Walaupun pembalikan polaritas bintik Matahari[2] yang diamati pada tanggal 4 januari 2008 mungkin menandai Siklus 24, hanya sedikit bintik Matahari yang tampak. Definisi siklus bintik Matahari baru adalah kalau rata-rata jumlah bintik Matahari dari polaritas magnetik baru berjumlah lebih besar dari polaritas yang sebelumnya. Perkiraan dari tahun 2006, meprediksi Siklus 24 akan mulai pada akhir tahun 2007 atau permulaan 2008, tetapi estimasi baru memperkirakan penundaan sampai tahun 2009.
Bintik Matahari, yang merupakan manifestari aktivitas magnetis hebat, juga merupakan tempat terjadinya lengkung-lengkung korona (coronal loops) dan peristiwa pemautan kembali (reconnection events). Kebanyakan lidah semburan Matahari dan semburan massa korana berasal di daerah magnetis aktif sekitar kelompok bintik-bintik Matahari yang tampak. Fenomena sama yang diamati secara tidak langsung di bintang-bintang dinamai bintik-bintik bintang. Keduanya, bintik terang and bintik gelap telah diukur. [3]

SUMPAH PEMUDA

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

TUJUAN ASEAN

Tujuan didirikan ASEAN seperti yang tercantum dalam Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 secara rinci adalah sebagai berikut.
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di Asia Tenggara.
  2. Memajukan perdamaian dan stabilitas regional.
  3. Memajukan kerja sama dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
  4. Memajukan kerja sama di bidang pertanian, industri, perdagangan, pengangkutan, dan komunikasi.
  5. Memajukan penelitian bersama mengenai masalah-masalah Asia Tenggara.
  6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.
Kerja sama negara-negara ASEAN yang sekarang sudah terlaksana antara lain sebagai berikut.
  1. Mendirikan proyek industri bersama, antara lain: (a) pabrik pupuk urea di Aceh, Indonesia, (b) pabrik pupuk urea di Malaysia, (c) pabrik tembaga di Filipina, (d) pabrik diesel “Marine” di Singapura, (e) proyek vaksin di Singapura, dan (f) proyek abu soda di Thailand.
  2. Mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap) antara negara-negara ASEAN.
  3. Mengadakan tukar-menukar misi kebudayaan dan kesenian.
  4. Mengadakan pesta olahraga Asia Tenggara (South East Asean Games) yang disingkat SEA Games, penyelenggaraannya dua tahun sekali, dan negara penyelenggaranya bergantian.
  5. Mengadakan kerja sama di bidang pariwisata.
  6. Mengadakan kerja sama menangani perdagangan gelap narkotika.